Penyakit Chlamydiosis Pada Kucing
Penyakit Chlamydiosis pada Kucing – Gejala, Perawatan, & Pencegahannya
Chlamydiosis merupakan penyakit pada kucing yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia psitacii (Chlamydophila felis). Bakteri ini menyerang saluran pernafasan bagian atas pada kucing sehingga menyebabkan flu. Selain itu bakteri juga menyerang konjunctiva mata sehingga mata mengalami masalah seperti kemerahan, bengkak, dan berair. Penularan bakteri ini biasanya sangat rawan terjadi pada daerah yang mempunyai populasi kucing yang padat dengan tingkat kebersihan yang rendah. Bakteri ini biasanya menginfeksi dalam jangka waktu yang lama, yaitu sekitar 2 – 6 minggu. Apabila tidak segera diobati, Chlamydiosis akan menjadi kronis. Bakteri dapat menyebar melalui pembuluh darah sehingga dapat menginfeksi organ tubuh lainnya.
Bagaimana Gejala Chlamidiosis?
- Nafsu makan berkurang atau hilang
- Pada konjunctiva mata terjadi pembengkakan, kemerahan, dan mata berair
- Flu, yaitu terdapat cairan berlebih yang keluar dari hidung (pilek), batuk-batuk, dan bersin
- Nafas berat, kesulitan bernafas, bahkan sesak nafas
- Demam
- Pneumonia (peradangan pada paru). Pada kucing muda yang masih berusia 2 – 4 bulan, Pneumonia dapat mengakibatkan kematian.
Bagaimana Kucing Bisa Tertular?
- Langsung : Kontak dengan kucing yang terinfeksi, dapat melalui leleran yang keluar dari mata dan hidung. Kucing muda (kiiten) dapat terinfeksi selama proses persalinan atau tertular dari induknya.
- Tidak Langsung : Kontak dengan lingkungan yang terinfeksi bakteri Chlamydia. Bakteri dapat menempel di kandang, tempat tidur, tempat makan, tempat minum, dan kotak pasir. Bakteri juga dapat menular melalui manusia setelah melakukan kontak dengan kucing yang terinfeksi. Maka dari itu penting untuk menjaga kebersihan lingkungan kandang kucing dan mencuci tangan. Cuci tangan dilakukan baik sebelum maupun sesudah melakukan kontak dengan kucing. Bila perlu, gunakan desinfektan seperti handsanitizer.
Bagaimana Diagnosa Chlamydiosis pada Dokter Hewan?
- Dokter hewan akan melakukan swab (mengambil sedikit cairan) pada mata untuk melakukan tes lab seperti PCR (polymerase chain reaction), Immunofluorescent assay (IFA) atau kultur bakteri.
Bagaimana Perawatan & Pengobatan Chlamydiosis pada Kucing?
- Apabila kucing Anda mengalami gejala di atas, segera bawa ke dokter hewan untuk memastikan penyakit yang menyerang kucing dan mendapatklan pengobatan yang sesuai. Pemberian antibiotik tetrasiklin mungkin dilakukan. Pada mata juga diberikan salep yang mengandung tetrasiklin.
- Membersihkan cairan yang keluar dari mata dan hidung dapat mempercepat kesembuhan
- Pisahkan kucing dari kucing lain untuk mencegah penularan. Tempatkan kucing dalam kandang tersendiri yang tidak dapat dijangkau oleh kucing lainnya di rumah.
- Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan kucing
- Tetap jaga kebersihan kandangnya seperti tempat makan dan kotak pasirnya. Jangan lupa untuk menggunakan sabun atau desinfektan.
- Berikan makanan yang beraroma tajam dan bertekstur basah. Suapi kucing apabila kucing masih enggan untuk makan. Berikan makanan basah yang berkualitas dan suplement
- Motivasi kucing Anda untuk sembuh. Dorongan secara psikis dapat mempercepat kesembuhan
- Selalu sediakan air minum yang mudah dijangkau
- Pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya juga penting dilakukan. Pemberian Kis-Kis Pastils Multivit dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuhnya sehingga dapat mempercepat kesembuhannya.
Bagaimana Pencegahan Chlamydiosis?
- Melakukan vaksinasi. Vaksinasi tidak melindungi kucing sepenuhnya tetapi vaksinasi dapat mengurangi keparahan penyakit pada kucing.
- Memelihara kucing di dalam rumah untuk menghindari berbagai resiko keselamatan kucing di luar rumah
- Mencegah kucing berinteraksi dengan kucing liar. Kucing liar beresiko menularkan berbagai penyakit dari luar.
- Selalu menjaga kebersihan kandang dan lingkungannya
Semoga bermanfaat (by : rajapetshop)